AYATAYAT AL-QURAN YANG MEMPUNYAI ASBABUN NUZUL YANG SAHIH. 1. Al-Baqoroh, ayat: 79, 89, 97, 109, 115, 125, 142, 143 Surat Jin 46. Al Mudatsir ayat 11 47. Al-Qiyamah ayat 16-17, 34-35 48. An Ad-Dhuha ayat 5 52. Al-Alaq ayat 6 53. Surat Al-Kautsar 54. Surat Al-Lahab. Judul Asli : Shahih Al Musnad Min Asbab An Nuzul Penulis : Syaikh Terkaitsiapa saja yang termasuk golongan "ashabal yamin", Imam Fakhruddin Ar-Razi menyebutkan beberapa penafsiran ulama terkalit lafal tersebut. Pertama, menurut Ibnu Abbas, yaitu orang-orang mukmin. Kedua, menurut Al-Kalbi, yaitu orang-orang yang berpegang teguh pada janji Nabi Adam a.s. Ketiga, menurut Muqatil, yaitu orang-orang yang 2 Penafsiran Ibn Katsir terhadap surat Al-Mudatsir ayat 2-7..60 C. Karakteristik Pendidik dalam Al-Qur'an surat Al-Mudatsir ayat 2-7 menurut Sebagian Mufassir ..66 D. Analisis Karakteristik Pendidik dalam Al-Qur'an Surat Al-Mudatsir AsbabunNuzul Surat Al-Kahfi dan Hadis-hadis Keutamaan Membacanya; Doa dan Zikir Setelah Shalat Fardhu; Surat Yasin Ayat 69-70: Al-Quran Bukan Syair Karangan Nabi Muhammad SAW; Hadis-hadis Seputar Puasa yang Perlu Diketahui (Bagian-4) Kisah Nabi Yusuf, Cerita Terindah dalam Al-Quran (1) Inilah Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar TafsirSurat Al-Baqarah Ayat 54. Tafsir | Ahad, 27 Jun 2021; Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 53. Tafsir | Sabtu, 26 Jun 2021; Selanjutnya . Terpopuler. 1. Trik Gus Samsudin Dibongkar, Ketua PBNU: Jangan Kiaikan Dukun. 2. Beda Dukun dan Kiai Ahli Hikmah Menurut Gus Fahrur. 3. Benarkah Abu Bakar Ba'asyir Mengakui Pancasila? Ini Faktanya Adayang mengatakan juga bahwa maksud Jabir: surat Al-Mudatsir adalah yang pertama kali turun yang disebabkan dengan peristiwa khusus (asbabun nuzul). Ada juga yang menyatakan: Jabir telah mengeluarkan yang demikian ini dengan ijtihadnya. Akan tetapi riwayat Aisyah lebih mendahuluinya. Jadi jika ada riwayat-riwayat lain yang shahih mendukung . Jakarta - Ayat 1-7 surat Al Mudatsir berisi tentang beberapa perintah Allah SWT yang ditujukan kepada Rasul-Nya. Ayat ini kerap disebut sebagai ayat tentang kebersihan, tepatnya pada ayat Al Mudatsir adalah surat ke-74 dalam urutan mushaf Al Quran. Surat ini terdapat dalam juz 29. Nama Al Mudatsir المدثّر diambil dari ayat pertama pada permulaan surat. Al Mudatsir artinya orang-orang yang berkemul atau ulama Ulumul Quran sepakat surat Al Mudatsir diturunkan di Kota Mekkah dan tergolong surat Makkiyah. Surat ini disusun pada urutan tepat setelah surat Al Muzzammil dan sebelum surat Al keseluruhan, surat Al Muddassir terdiri dari 56 ayat. Berikut terjemahan ayat 1-7 surat Al Mudatsirيٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ - ١Artinya 1. Wahai orang yang berkemul berselimut!قُمْ فَاَنْذِرْۖ - ٢Artinya 2. bangunlah, lalu berilah peringatan!وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ - ٣Artinya 3. dan agungkanlah Tuhanmu,وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ - ٤Artinya 4. dan bersihkanlah pakaianmu,وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ - ٥Artinya 5. dan tinggalkanlah segala perbuatan yang keji,وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ - ٦Artinya 6. dan janganlah engkau Muhammad memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih فَاصْبِرْۗ - ٧Artinya 7. Dan karena Tuhanmu, nuzul ayat 1-7 surat Al MudatsirAda beberapa versi mengenai sebab turunnya ayat-ayat pada surat Al Muddassir. Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa ayat pertama surat Al Mudatsir adalah ayat Al Quran yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah SAW. Pendapat ini merujuk pada riwayat Imam Bukhari dalam Bukhari mengatakan melalui hadits Yahya ibnu Abu Kasir, dari Abu Salamah, dari Jabir; ia pernah mengatakan bahwa ayat Al-Qur'an yang mula-mula diturunkan adalah firman-Nya Hai orang yang berkemul berselimut. Al-Muddassir1Namun demikian, jumhur ulama sepakat bahwa ayat yang pertama kali diturunkan adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Kala itu Jibril turun dengan membawa wahyu "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar manusia dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Al-'Alaq 1-5.Pendapat lain berasal dari Imam Thabrani. Namun, dia meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari jalur Ibnu Abbas. Tatkala Walid ibnul-Mughirah bertanya kepada orang-orang Quraisy terkait Nabi Muhammad SAW, sebagian dari mereka mengatakan bahwa apa yang dibawa oleh Rasulullah SAW merupakan sihir yang dipelajari dari orang-orang ucapan tersebut, Rasulullah SAW merasa sedih lantas menutup kepalanya dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Lalu, turunlah ayat "Wahai orang yang berkemul berselimut! hingga ayat ke-7 surat Al Mudatsir. Demikian seperti dikutip dari buku Asbabun Nuzul yang disusun Ach Fawaid. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] kri/row بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ ﴿١﴾ yā ayyuhal-muddaṡṡir Wahai orang yang berkemul berselimut! 1 قُمْ فَاَنْذِرْۖ ﴿٢﴾ qum fa anżir bangunlah, lalu berilah peringatan! 2 وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ ﴿٣﴾ wa rabbaka fa kabbir dan agungkanlah Tuhanmu, 3 وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ ﴿٤﴾ wa ṡiyābaka fa ṭahhir dan bersihkanlah pakaianmu, 4 وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ ﴿٥﴾ war-rujza fahjur dan tinggalkanlah segala perbuatan yang keji, 5 وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ ﴿٦﴾ wa lā tamnun tastakṡir dan janganlah engkau Muhammad memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. 6 وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْۗ ﴿٧﴾ wa lirabbika faṣbir Dan karena Tuhanmu, bersabarlah. 7 Sebab Turunnya Ayat Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Jabir bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, “Saya menyendiri di Gua Hira selama sebulan. Setelah selesai, saya lalu bermaksud turun ke bawah. Ketika berada di pertengahan bukit, tiba-tiba sebuah suara memanggil, tapi saya tidak melihat seorang pun. Akan tetapi, tatkala saya mengangkat kepala, tiba-tiba terlihat malaikat yang sebelumnya mendatangi saya. Saya langsung bergegas pulang. Sesampainya di rumah, saya lalu berkata, Selimuti saya!’ Allah lalu menurunkan ayat, “Wahai orang yang berkumul berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan!’ ”Imam Ath-Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari Walid ibnul-Mughirah membuat jamuan untuk orang-orang Quraisy. Tatkala mereka tengah makan, walid berkata, “Apa pendapat kalian terhadap laki-laki ini Muhammad?” Sebagian lalu berkata, “Tukang sihir!” Akan tetapi, yang lain membantah, “Ia bukan tukang sihir” Sebagian lagi berkata, “Seorang dukun!” Akan tetapi yanglain membantah, “Ia bukan dukun!” Sebagian berkata, “Seorang penyair!” tetapi, lagi-lagi yang lain menyangkal, “Ia bukan penyair” Sebagian yang lain berkata, “Apa yang dibawanya itu Al-Qur’an adalah sihir yang dipelajari dari orang-orang terdahulu.” Tatkala Rasulullah mendengar ucapan-ucapan itu beliau langsung merasa sedih. Beliau lantas menutup kepalanya serta menyelmiuti tubuhnya dengan selimut. Allah lalu menurunkan ayat, “Wahai orang yang berkemul berselilmut! Bangunlah, lalu berilah peringatan!” hingga ayat 17, “Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.” Surat Al – Muddatsir adalah salah satu surat dalam Al-Quran yang memiliki keistimewaan dalam sejarah Islam. Surat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyah, artinya surat ini diturunkan pada masa awal kenabian Nabi Muhammad SAW saat beliau masih berdakwah di Al – Muddatsir mengandung pesan-pesan penting yang mengajarkan manusia tentang pentingnya beriman dan beramal saleh. Surat ini dimulai dengan perintah dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk bangun dan bersiap-siap karena tugas yang berat yang menanti. Nabi Muhammad kemudian diberikan perintah untuk menyebarkan ajaran Islam dan menyeru manusia untuk beriman kepada Allah As Syutuhi menulis sebagai berikut Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Jabir, ia mengatakan; Rasulullah berkata, "Aku menyepi di Gua Hira selama satu bulan. Ketika sudah selesai menyepi, maka aku turun ke arah lembah. Kemudian aku dipangil tetapi aku tidak melihat seorang pun. Aku lalu menengadahkan kepalaku Tiba-tiba ada malaikat yang datang kepadaku. Aku lalu pulang, kemudian aku katakan, 'Selimutulah aku.' Maka Allah menurunkan ayat, “Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan!" Al-Muddassir 1-2.Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan mengenai ayat ini, orang yang diminta Rasulullah untuk menyelimutinya adalah istri beliau, Khadijah. Oleh Rasulullah, Khadijah juga diminta untuk mengompres beliau bahwa Rasulullah menyepi ke Gua Hira setelah Allah tak menurunkan wahyu kepada beliau untuk beberapa satu riwayat sahabat Nabi Ibnu Abbas pernah mengatakan, dalam satu majelis orang kafir Quraisy yakni pada jamuan makan yang dibuat oleh Al Walid ibnul Mugirah, Al Walid bertanya kepada orang-orang Quraisy."Bagaimanakah pendapat kalian dengan lelaki ini maksudnya Nabi Saw.?" Sebagian dari mereka mengatakan seorang penyihir, sebagian yang lain mengatakan bukan seorang penyihir. Dan sebagian yang lainnya lagi mengatakan seorang tukang tenung, maka sebagian yanglainnya menjawab bukan seorang tukang dari mereka ada yang mengatakan seorang penyair, dan sebagian yang lainnya menjawabnya bukan seorang penyair. Lalu sebagian dari mereka ada yang mengatakan bahwa bahkan dia adalah seorang penyihir yang belajar dari orang-orang dahulu. Akhirnya mereka sepakat menyebutnya sebagai seorang penyihir yang belajar dari orang-orang dahulu.”Selain itu, Surat Al - Muddatsir juga memberikan petunjuk bagi umat Islam untuk senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam dan menjauhi segala bentuk perbuatan yang dapat menyebabkan dosa. Surat ini mengajarkan pentingnya menjaga diri dari godaan dan menghindari perilaku buruk yang dapat menghancurkan moral dan akhlak Al - Muddatsirjuga menjadi pengingat bagi manusia tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan spiritual. Surat ini mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan jiwa agar dapat beribadah dengan baik kepada Allah SWT dan memperoleh keberkahan hidup di dunia dan di Surat Al - Muddatsirmemiliki tema penting tentang keimanan, ketaqwaan, dan keberanian dalam menyebarkan agama Islam. Surat ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk terus berjuang dalam menyebarkan ajaran Islam meskipun menghadapi tantangan yang berat. Semoga kita dapat belajar dari surat ini dan mengambil pelajaran yang berharga dalam kehidupan kita sehari-hari. Ayat 1 dan 2, yaitu firman Allah ta’ala, “Wahai orang yang berkemul berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan! al-Muddatstsir 1-2 Sebab Turunnya Ayat Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Jabir bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, “Saya menyendiri di Gua Hira selama sebulan. Setelah selesai, saya lalu bermaksud turun ke bawah. Ketika berada di pertengahan bukit, tiba-tiba terdengar sebuah suara memanggil, tapi saya tidak melihat seorang pun. Akan tetapi, tatkala saya mengangkat kepala, tiba-tiba terlihat malaikat yang sebelumnya mendatangi saya. Saya langsung bergegas pulang. Sesampainya di rumah, saya lalu berkata, Selimuti saya!’ Allah lalu menurunkan ayat, “Wahai orang yang berkemul berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan!'” Ayat 1-7, yaitu firman Allah ta’ala, “Wahai orang yang berkemul berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan agungkanlah Tuhanmu, dan bersihkanlah pakaianmu, dan tinggalkanlah segala perbuatan yang keji, dan janganlah engkau Muhammad memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.” al-Muddatstsir 1-7 Sebab Turunnya Ayat Imam Ath-Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari Walid ibnul-Mughirah membuat jamuan untuk orang-orang Quraisy. Tatkala mereka tengah makan, Walid berkata, “Apa pendapat kalian terhadap laki-laki ini Muhammad?” Sebagian lalu berkata, “Tukang sihir!” Akan tetapi, yang lain membantah, “Ia bukan tukang sihir!” Sebagian lain berkata, “Seorang dukun!” Akan tetapi, yang lain membantah, “Ia bukan dukun!” Sebagian berkata, “Seorang penyair!” Tetapi, lagi-lagi yang lain menyangkal, “Ia bukan penyair!” Sebagian yang lain lalu berkata, “Apa yang dibawanya itu Al-Qur’an adalah sihir yang dipelajari dari orang-orang terdahulu.” Tatkala Rasulullah mendengar ucapan-ucapan tersebut beliau langsung merasa sedih. Beliau lantas menutup kepalanya serta menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Allah lalu menurunkan ayat, “Wahai orang yang berkemul berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan!” hingga ayat 7, “Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.” Ayat 11, yaitu firman Allah ta’ala, “Biarkanlah Aku yang bertindak terhadap orang yang Aku sendiri telah menciptakannya.” al-Muddatstsir 11 Sebab Turunnya Ayat Imam al-Hakim meriwayatkan suatu riwayat yang dinilainya shahih dari Ibnu Abbas, “Suatu ketika, Walid ibnul-Mughirah mendatangi Rasulullah. Beliau lantas membacakan beberapa potong ayat Al-Qur’an kepadanya. Hati Walid terlihat seperti tersentuh terpengaruh dengan ayat-ayat tersebut. Ketika kejadian itu didengar oleh Abu Jahal, ia langsung mendatangi Walid dan berkata, Wahai Paman, sesugguhnya kaummu bermaksud mengumpulkan uang untuk diberikan kepadamu. Sesungguhnya engkau mendatangi Muhammad dengan maksud untuk menentang/merintangi apa yang telah kita sepakati sebelumnya.’ Mendengar hal itu, Walid lalu menjawab, “Sesungguhnya seluruh orang Quraisy mengetahui bahwa saya adalah orang yang paling kaya di antara mereka.’ Abu Jahal lantas berkata, Jika demikian, ucapkanlah sesuatu yang menunjukkan kepada kaummu bahwa engkau mengingkari seruan Muhammad dan membencinya.’ Walid lalu menjawab, Akan tetapi, apa yang harus saya katakan? Demi Allah, tidak ada seorang pun di antara kalian yang paling menguasai seluk-beluk syair dari saya, sebagaimana tidak ada yang lebih menguasai ilmu sajak, puisi, bahkan syair-syair jin ketimbang saya. Demi Allah, apa yang diucapkannya itu tidak sedikit pun menyerupai hal-hal tadi syair, sajak, puisi dan lainnya. Demi Allah, kata-kata yang diucapkannya itu sungguh menawan dan menarik hati. Apa yang dikatakannya itu bersinar di atasnya dan bercahaya di bawahnya. Kata-kata tersebut mahaagung, tidak ada yang dapat menandinginya. Ia juga melibas habis apa yang ada di bawahnya.!’ Mendengar ucapan Walid itu, Abu Jahal menjawab, Sungguh kaummu belum akan tenang sampai engkau mengucapkan sesuatu yang mencela Muhammad.’ Walid lalu berkata, “Beri saya kesempatan untuk memikirkannya.’ Setelah berpikir beberapa lama, tiba-tiba Walid berkata, Ini adalah sihir yang dipelajarinya dari orang lain!’ Tidak lama kemudian, turunlah ayat, “Biarkanlah Aku yang bertindak terhadap orang yang Aku sendiri telah menciptakannya.” Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan riwayat senada dari jalur yang lain. Ayat 30, yaitu firman Allah ta’ala, “Di atasnya ada sembilan belas malaikat penjaga.” al-Muddatstsir 30” Sebab Turunnya Ayat Ibnu Abi Hatim dan al-Baihaqi dalam kitab al-Ba’ts meriwayatkan dari Al-Barra’ bahwa beberapa orang Yahudi menanyakan kepada salah seorang sahabat Nabi saw. tentang para penjaga neraka. Sahabat tersebut lantas datang kepada Nabi saw. untuk menanyakannya. Pada saat itu juga turun ayat ini. Ayat 31, yaitu firman Allah ta’ala, “Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orng-orang mu’min itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” al-Muddatstsir 30 Sebab Turunnya Ayat Dari Abu Ishaq diriwayatkan bahwa suatu hari Abu Jahal berkata, “Wahai sekalian warga Quraisy, Muhammad menyatakan bahwa bala tentara Allah yang nantinya akan mengazab kalian di neraka berjumlah sembilan belas, sementara kalian berjumlah sangat banyak. Mungkinkah seratus orang dari kalian tidak mampu menghadapi satu dari mereka!” Allah lalu menurunkan ayat ini. Riwayat yang mirip dengan di atas juga diriwayatkan oleh Qatadah. Diriwayatkan dari Suddi, “Ketika turun ayat 30, Di atasnya ada sembilan belas malaikat penjaga,’ seorang laki-laki dari Quraisy bernama Abu Asydaq berkata, Wahai orang-orang Quraisy, janganlah kalian merasa gentar dengan sembilan belas malaikat tersebut. Dengan bahu kanan saya ini saja saya akan mengatasi sepuluh dari mereka, sementara yang sembilan lagi dengan bahu kiri.’ Allah lalu menurunkan ayat ini.” Ayat 52, yaitu firman Allah ta’ala, “Bahkan setiap orang dari mereka ingin agar diberikan kepadanya lembaran-lembaran kitab yang terbuka.” al-Muddatstsir 52 Sebab Turunnya Ayat Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Suddi yang berkata, “Mereka orang-orang kafir Quraisy berkata, Sekiranya Muhammad memang benar maka bisakah ia mendatangkan, ketika kita bangun dari tidur di pagi hari, sebuah lembaran yang di dalamnya tercantum pembebasan kita dari neraka?’ Tidak lama kemudian turunlah ayat ini.” Sumber Diadaptasi dari Jalaluddin As-Suyuthi, Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul, atau Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie Gema Insani, hlm. 602 – 606. Post Views 3,964 – Ulama ternama, Imam As Suyuthi dalam kitabnya Asbabun Nuzul menjelaskan sebab turunnya ayat di Surat Al Muddassir. Surat Al Muddassir merupakan surat ke-74 di Al Qur'an dan memiliki 56 ayat. Al Muddassir berarti orang yang berselimut atau yang berkemul. Imam As Syutuhi menulis sebagai berikut Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Jabir, ia mengatakan; Rasulullah berkata, "Aku menyepi di Gua Hira selama satu bulan. Ketika sudah selesai menyepi, maka aku turun ke arah lembah. Kemudian aku dipangil tetapi aku tidak melihat seorang pun. Aku lalu menengadahkan kepalaku Tiba-tiba ada malaikat yang datang kepadaku. Aku lalu pulang, kemudian aku katakan, 'Selimutulah aku.' Maka Allah menurunkan ayat, “Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan!" Al-Muddassir 1-2. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan mengenai ayat ini, orang yang diminta Rasulullah untuk menyelimutinya adalah istri beliau, Khadijah. Oleh Rasulullah, Khadijah juga diminta untuk mengompres beliau saw. Baca juga Asbabun Nuzul Sebab Turunnya Surat Yasin, Allah Perlihatkan Kekuasaannya Terhadap Kafir Quraisy Diriwayatkan bahwa Rasulullah menyepi ke Gua Hira setelah Allah tak menurunkan wahyu kepada beliau untuk beberapa lama. Dalam satu riwayat sahabat Nabi Ibnu Abbas pernah mengatakan, dalam satu majelis orang kafir Quraisy yakni pada jamuan makan yang dibuat oleh Al Walid ibnul Mugirah, Al Walid bertanya kepada orang-orang Quraisy. "Bagaimanakah pendapat kalian dengan lelaki ini maksudnya Nabi Saw.?" Sebagian dari mereka mengatakan seorang penyihir, sebagian yang lain mengatakan bukan seorang penyihir. Dan sebagian yang lainnya lagi mengatakan seorang tukang tenung, maka sebagian yanglainnya menjawab bukan seorang tukang tenung. Sebagian dari mereka ada yang mengatakan seorang penyair, dan sebagian yang lainnya menjawabnya bukan seorang penyair. Lalu sebagian dari mereka ada yang mengatakan bahwa bahkan dia adalah seorang penyihir yang belajar dari orang-orang dahulu. Akhirnya mereka sepakat menyebutnya sebagai seorang penyihir yang belajar dari orang-orang dahulu.” Baca juga Sahabat Nabi Ubadah bin Shamit,Berasal dari Palestina yang Ucapannya Jadi Asbabun Nuzul Al Maidah 56 Ketika berita tersebut sampai kepada Nabi Muhammad Saw., maka hati beliau berduka cita dan menundukkan kepalanya serta menyelimuti dirinya. Maka Allah menurunkan firman-Nya Surah Al Muddassir ayat 1-7. Begitulah peristiwa yang melatarbelakngi asbabun nuzul Surat Al Muddassir ayat 1 dan 2. Baca juga Ketika Langit Membawa Kabut yang Nyata, Sebab Turunnya Ayat 10 Surat Ad Dukhan بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Kajian Islam katagori posting Asbabun Nuzul. Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam menyajikan materi Asbabun Nuzul Surat Al-Muddatsir Yang Berselimut QS 74 Pembaca budiman, semoga Allah selalu mencurahkan Rahmat dan Ridhanya serta bimbingan dalam seluruh aktivitas kita di dunia ini. Aamiin... Surat Al-Muddatsir adalah surat yang diturunkan setelah surat Al-'Alaq surat permulaan Al-quran diturunkan dalam bulan Ramadhan di Gua Hira'. Surat Al-Muddatsir adalah surat ke 74 dalam urutan surat yang terdiri dari 114 surat secara keseluruhan di dalam Al-Quran. Surat Al-Muddatsir adalah surat yang diturunkan Allah Swt. melalui malaikat Jibril AS, setelah surat Al-'Alaq. Adapun kronologis turunnya /Asbabun nuzul dari surat tersebut adalah sebagai berikut Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. bersabda "Ketika aku telah selesai 'Uzlah, selama sebulan di gua hira' aku turun ke lembah. Setelah sampai di tetengah-tengah lembah ada yang memanggilku, tetapi aku tidak melihat seorang pun di sana. Aku menengadahkan kepalaku ke langit, dan tiba-tiba aku melihat malaikat yang pernah mendatangiku di gua Hira'. Aku cepat-cepat pulang dan berkata berkata kepada orang rumah Hadijah Istri Nabi Selimutilah-selimutilah aku" Maka turunlah QS, 74 1 dan 2 sebagai perintah untuk menyingsingkan selimutnya dan berdakwah. يٰٓأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ ﴿المدثر1 قُمْ فَأَنذِرْ﴿المدثر 2 "Hai orang yang berkemul berselimut" QS, 74 1 "Bangunlah lalu berilah peringatan" QS, 74 2 Asbabun nuzul di atas, diriwayatkan oleh as-Syaikhani yang bersumber dari Jabir. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa al-Walid bin al-Mughirah membuat makanan dalam rangka berkumpul dari kaum Quraisy. Ketika mereka mulai makan-makan berkata al-Walid kepada teman-temannya "Nama apa yang pantas kalian berikan kepada orang seperti ini Muhammad? Berkata yang lainnya "Sahir tukang sihir" Yang lain berkata pula "Dia bukan tukang sihir" Berkata yang lainnya "Sya'ir tukang Sya'ir Berkata yang lainnya lagi "Dia buakan tukang Sya'ir" Berkata yang lainnya lagi "Dia sihir yang berbekas membekas kepada yang lainnya . Semua pembicaraan ini sampai kepada Nabi saw. sehingga beliau merasa sedih dan mengikat kepalanya serta berselimut. Maka Allah menurunkan QS, 74 1 s/d 7 sebagai perintah untuk menyingsingkan bajunya dan berdakwah. Ayat 1 sd 7 sebagai berikut يٰٓأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ﴿المدثر1 قُمْ فَأَنذِرْ﴿المدثر 2 وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ﴿المدثر 3 وَثِيَابَكَ فَطَهِّ﴿المدثررْ4 وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ ﴿المدثر5 وَلَا تَمْنُن تَسْتَكْثِرُ ﴿المدثر6 وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ﴿المدثر7 "Hai orang yang berkemul berselimut" 1 "Bangunlah lalu berilah peringatan" 2 "Dan Tuhanmu hendaklah kamu agungkan" 3 "Dan pakaianmu hendaklah kamu bersihkan 4 "Dan perbuatan dosa hendaklah kamu tinggalkan 5 "Dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh imbalan yang lebih banyak" 6 "Dan untuk memenuhi perintah Tuhanmu hendaklah kamu bersabar" 7 Ket. Diriwayatkan oleh at-Thabrani bersumber dari Ibnu Abbas. Baca Artikel ini Menjadikan kita dapat membaca Al-Quran dengan Baik. Dalam suatu riwayat lain dikemukakan bahwa al-Walid bin al-Mughirah pemimpin Quraisy datang kepada Nabi saw. Ketika itu Nabi swa. membaca al-Quran kepadanya sehingga ia tertarik. Kejadian ini beritanya sampai kepada Abu Jahl sehingga ia sengaja datang kepada al-Walid sambil berkata "Hai Paman! Sesungguhnya kaummu akan mengumpulkan harta untuk diberikan kepadamu dengan maksud agar engkau mengganggu Muhammad" Al-Walid berkata " Bukankah kaum Quraisy telah mengetahui bahwa aku yang paling kaya diantara mereka? Selanjutnya Abu Jahl berkata "Kalau demikian ucapkan suatu perkataan yang menunjukkan bahwa engkau ingkar dan benci kepadanya Muhammad" al-Walid berkata "Apakah yang harus aku katakan, demi Allah tidak ada di antara kalian yang lebih tinggi Sya'irnya, sajaknya, atau pun qasidhahnya, dan Syi'ir-syi'irnya jinnya yang melebihi daripadaku. Demi Allah sesungguhnya tidak ada yang menyerupai ucapan Muhammad sedikitpun dari yang kuketahui. Demi Allah ucapannya manis, bagus dan indah, gemilang dan cemerlang. Ucapannya tinggi tak ada yang lebih tinggi daripadanya, dan kesemuannya yang telah kuketahui lebih rendah daripadanya" Abu Jahl berkata "Tidak akan senang kaummu sebelum engkau menunjukkan kebencianmu kepadanya,Muhammad" al-Walid berkata "Baiklah aku akan berfikir dahulu" Setelah berfikir ia berkata "Benar bahwa ucapannya sihir yang berkesan, yang memberi bekas kepada yang lainnya" Maka turunlah QS, 74 11 sebagai ancaman kepada orang-orang yang mendustakannya. ذَرْنِى وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيدًا﴿المدثر 11 "Biarkanlah Aku saja yang bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian". QS, 74 11 Diriwayatkan oleh al-Hakim dan dishohehkannya yang bersaumber dari Ibnu Abbas. Sanad Hadits ini shoheh menurut syarat al-Bukhari. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim. Dalam riwayat dikemukakan bahwa segolongan kaum Yahudi bertanya kepada seorang sahabat Nabi saw. tentang penjaga neraka. Ia bertanya kepada Nabi saw. dan turunlah QS, 74 30 seketika itu juga yang menegaskan bahwa penjaganya adalah sembilan belas. "Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al-Baihaqi di dalam al-Ba'ts yang bersumber dari al-Barra'. عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ ﴿المدثر 30 وَمَا جَعَلْنَآ أَصْحٰبَ النَّارِ إِلَّا مَلٰٓئِكَةً ۙ وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا۟ الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِيمٰنًا ۙ وَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا۟ الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُونَ ۙ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْكٰفِرُونَ مَاذَآ أَرَادَ اللَّـهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۚ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللَّـهُ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ وَمَا هِىَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْبَشَرِ﴿المدثر 31 "Diantaranya ada sembilan belas Malaikat penjaga" QS,74 30 "Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi al-kitab da orang-orang yang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir menyatakan. "Apakah yang dikehendaki Allah Swt. dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan.? Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakinya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia QS, 7431. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa pada suatu hari Abu Jahl berkata Wahai golongan Quraisy! Muhammad mengatakan bahwa tentara Allah yang akan menyiksa kalian di neraka berjumlah sembilan belas, padahal kalian jauh lebih banyak jumlahnya. Apakah seratus orang dari kalian tidak mampu mengalahkan satu dari mereka? . Maka turunlah QS, 74 31 yang menegaskan bahwa penjaga itu bukan manusia tetapi malaikat dan jumlahnya itu hanya sebagai ujian atas keimanan mereka. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu ishaq. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Qatadah. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa setelah turun ayat " 'alaiha tis'ata'asyara" QS,74 30 seorang Quraisy bernama Abal Asad berkata "Wahai kaum Quraisy! Jangan takut pada yang sembilan belas, aku sendiri yang akan melawannya dengan pundakku yang kanan sepuluh dan dengan pundakku yang kiri sembilan" Maka turunlah ayat selanjutnya QS, 74 31 yang menegaskan bahwa penjaga itu adalah malaikat. Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Quraisy berkata "Sekiranya Muhammad seorang yang benar hendaknya membuat bagi setiap orang surat jaminan, yang menerangkan bahwa mereka bebas dan selamat dari neraka" Maka turunlah QS , 74 52, 53 berkenaan dengan peristiwa itu. بَلْ يُرِيدُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ أَن يُؤْتَىٰ صُحُفًا مُّنَشَّرَةً ﴿المدثر 52 كَلَّا ۖ بَل لَّا يَخَافُونَ الْءَاخِرَةَ ﴿المدثر 53 "Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka". QS, 74 52 "Sekali-kali tidak . Sebenarnya mereka tidak takut kepada hari akhirat" QS, 74 53 Ket. Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari as-Suddi. Demikian uraian Asbabun Nuzul Surat Al-Muddatsir QS, 74. Semoga menjadikan tambahan wawasan dan menambah keiman kita dengan memahami Al-Quran melalui Asbabun Nuzul. Sumber Asbabun Nuzul KH Qamaruddin Shaleh. HAA. Dahlan. Prof. Dr. Dahlan Penerbit CV. Diponegoro Bandung Jl. Moh. Toha 44-46 Tel/Fax 5201215 1999

asbabun nuzul surat al mudatsir