Dengandemikian, keterampilan menulis adalah keterampilan tertinggi dari empat keterampilan berbahasa tersebut diatas. Qiro’ah Sudah menjadi ketentuan umum bahwa membaca dalam sejarah manusia adalah untuk membuat sebuah gagasan atau tulisan. Oleh karena itu, maka terbentuklah sebuah naskah atau teks sehingga menjadi bacaan.
Lebihdari dua tahun telah berlalu sejak kedatangan pandemi Covid-19, dan. ️ 2022-04-16 09:00:09 - Paris/Prancis. Lebih dari dua tahun telah berlalu sejak datangnya pandemi Covid-19, dan selain krisis kesehatan, Tidak ada hasil . Lihat Semua Hasil .
SoemanHasiboean (EYD: Suman Hasibuan; lahir di Bengkalis, Riau, 4 April 1904 – meninggal di Pekanbaru, Riau, 8 Mei 1999 pada umur 95 tahun), atau yang lebih dikenal dengan nama pena-nya Soeman Hs, adalah seorang pengarang Indonesia yang diakui karena mempelopori penulisan cerita pendek dan fiksi detektif dalam sastra negara tersebut.Lahir di Bengkalis, Riau, Hindia
Bagikebanyakan ahli kitab puji-pujian pada selir dan kasim adalah buku nakal dari sensualitas, dalam buku ini Al Jahiz menceritakan kita dengan cerita-cerita yang bersifat erotis yang berhubungan dengan persepsi seksualitas pada masanya. Haque (2004), "Psikologi dari Perspektif Islam: Kontribusi Awal Cendekiawan Muslim dan Tantangan ke
BangsaArab pada saat itu belum yang dapat membaca dan menulis, namun pada umumnya mereka memiliki daya ingatan yang sangat kuat. diantaranya hafalan yang sangat kuat dari para sahabat, naskah Al-qur’an yang ditulis untuk Nabi, naskah yang ditulis para penulis wahyu untuk diri mereka sendiri, dan tadarus Al-qur’an yang dilakukan oleh
SistemMartingale sistem Labouchere melibatkan pembuatan daftar harga 6,5 juta. 10.000 dalam daftar adalah Gubernur Jersey baru Chris Christie yang memiliki hal yang sama. 10.000 buy-in musim 9 turnamen dijadwalkan di Las Vegas selama akhir pekan mencari.
. Seni Teater untuk SMPMTs Kelas VIII 112 semua yang terlibat dalam pengerjaan pertunjukan, baik bagi pemeran dalam mempersiapkan penghayatan peran, sutradara dalam mengarahkan pemain, dan tim dekorasi serta penata artistik. Dalam membuat naskah perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. a. Pemilihan Materi Pemilihan materi sangat penting bagi pertunjukan teater. Dalam memilih materi sebaiknya disesuaikan dengan tema yang diangkat dalam pertunjukan. Jika yang diangkat adalah tema tradisi, naskah cerita yang dibuat adalah cerita legenda. Jika temanya kehidupan masa sekarang, naskah ceritanya bersifat modern atau kontemporer. b. Menentukan Tema dan Premis Tema adalah keseluruhan cerita dan kejadian yang d ijadikan dasar lakon, sedangkan premis adalah ide awal dan emosi awal yang dirumuskan secara singkat yang d ijadikan sebagai ide dasar. Keduanya hampir sama, namun hal yang paling didahulukan adalah tema. c. Penyusunan Watak Setelah menentukan tema, selanjutnya adalah menentukan watak pemain. Penentuan watak didasarkan pada tema dan tokoh yang dipilih berdasarkan premis yang telah ditentukan. d. Pengolahan Materi Pengolahan materi dapat dilakukan dengan berpedoman pada premis yang telah dibuat. Materi dapat diolah ke dalam dialog atau gerak laku para pemain. e. Penulisan Naskah Penulisan naskah adalah pemaparan tentang kehidupan sejelas-jelasnya dan terperinci mengenai kehidupan dan aspek yang terkandung dalam teater, sehingga mampu diinterpretasikan oleh pemain dan dirasakan oleh penonton. Dalam penulisan naskah perlu diperhatikan bentuk atau kerangka cerita, yaitu sebagai berikut. 1 Eksposisi, adalah perkenalan sebagai gambaran sekilas mengenai drama yang akan dipentaskan. 2 Komplikasi, adalah tahapan munculnya persoalan-persoalan baru muncul. Di sini terjadi pergulatan dialog antara peran protagonis dan antagonis. 3 Klimaks, adalah puncak ketegangan lakon antartokoh pemeran. 4 Antiklimaks, disebut juga tahap peleraian di mana dalam tahap ini telah dilakukan penyelesaian. Di sini penyelesaian bisa bersifat suka, duka, sedih, atau gembira. 5 Konklusi, atau disebut juga penyelesaian dan keputusan. Istilah lain keputusan adalah catastrophe dalam drama tragedi dan dalam drama komedi disebut denoument . Di unduh dari Pelajaran 8 Menggelar Pertunjukan Teater Nusantara 113 Pelatih a n 2 Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar 1. Apa yang dimaksud dengan naskah? 2. Hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam membuat naskah? 3. Apa yang dimaksud dengan skenario? 4. Bagaimana cara penulisan naskah yang baik? 5. Bagaimana cara menentukan tema dan premis pada teater? C. Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Teater
Pengertian Naskah Menurut Para Ahli1. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI2. Molton3. Sendarastik4. Imam Suryono5. Baried6. Ferdinand BrunetierreJenis-Jenis Naskah1. Naskah Spontan2. Naskah Pesanan3. Naskah yang Dicari Editor4. Naskah Terjemah5. Naskah Sayembara6. Naskah Kerja SamaTata Cara Penulisan Naskah1. Menentukan Tema2. Menetapkan Premis3. Menyusun Plot atau Kerangka4. SinopsisBagian-Bagian NaskahContoh NaskahFAQ tentang Pengertian Naskah Dalam kehidupan sehari-hari, baik akademis maupun masyarakat biasa pasti pernah mendengar, melihat, atau mendengar mengenai naskah. Ada berbagai naskah yang tersebar, baik di buku, majalah, website online, dan lain sebagainya. Tapi tentu tidak semuanya tahu sebenarnya apa naskah itu mulai dari pengertian naskah dan apa saja yang termasuk naskah. Bagi akademisi yang aktif menulis atau terjun ke dunia penulisan, tentu saja naskah bukan hal yang asing. Setiap harinya, Anda akan dihadapkan dengan naskah, sehingga harus mengenal secara menyeluruh mengenai naskah mulai dari pengertian naskah, jenis-jenis naskah, tata cara penulisan naskah, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, maka Anda harus mengetahui seluk-beluk mengenai naskah mulai dari pengertian naskah hingga contoh naskah. Untuk perlu diketahui, naskah biasanya berbentuk lembaran atau beberapa bagian yang dijadikan dalam satu buku atau satu file. Naskah bisa disusun dalam sebuah buku atau disusun tidak dalam bentuk buku tergantung fungsinya. Lalu seperti apa naskah dan pengertian naskah sebenarnya? Di bawah ini akan dijelaskan berbagai hal mengenai pengertian naskah, jenis-jenis naskah, tata cara penulisan naskah, bagian-bagian naskah, dan contoh-contoh naskah. Pengertian Naskah Menurut Para Ahli Secara etimologis, pengertian naskah diambil dari bahasa Arab yaitu kata nushkhatum yang memiliki arti potongan kertas’. Hal ini karena umumnya naskah berbentuk beberapa lembaran yang perlu dikoreksi sebelum dipakai. Pengertian naskah akan menjelaskan mengenai tema dan isi yang dapat diterima oleh penonton. Secara umum, pengertian naskah adalah tulisan yang biasa atau umum dikenal semua orang yang berkecimpung di dunia penulisan. Naskah berfungsi untuk berbagai hal, misalnya bahan bacaan, sebagai teks yang harus dibaca di dunia perfilman, memuat ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Definisi atau pengertian naskah sendiri merupakan cerita yang diuraikan dengan urutan adegan demi adegan yang dilengkapi dengan tempat atau latar, keadaan, dialog, dan juga seringkali ada penokohan di dalamnya. Tulisan pada pengertian naskah tersebut disusun secara sistematis dalam konteks struktur dramatis sehingga menjadi acuan dalam proses produksi. Pengertian naskah bisa disebut sebagai dasar sebuah cerita baik dalam film maupun dalam pementasan pada teater. Biasanya, pengertian naskah ini dibuat sangat dramatis dan menampilkan mengenai setting waktu, tempat, kondisi, dan berbagai dialog dari beberapa tokoh yang ada di dalamnya. Sementara itu di dunia penerbitan, pengertian naskah adalah hasil karya tulisan atau karangan seseorang yang belum diterbitkan. Naskah-naskah karya penulis inilah yang dicari penerbit untuk diterbitkan Sehingga tanpa naskah, penerbit tidak bisa berbuat apa-apa. Naskah bisa ditulis dengan tangan atau ditulis menggunakan perangkat digital dan biasanya jika sudah selesai akan diserahkan ke editor naskah untuk diperiksa lagi kualitasnya, baru akan dipakai sebagai pegangan. Jika pengertian naskah secara umum sudah diketahui, perlu diketahui juga pengertian naskah menurut para ahli. Tentu saja beberapa ahli memiliki pandangan berbeda mengenai pengertian naskah. Meski pada dasarnya sama, ada beberapa aspek pandangan para ahli yang membedakan pengertian naskah yang satu dan pengertian naskah yang lain. 1. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pengertian naskah adalah sebuah karangan yang masih ditulis dengan tangan dan belum diterbitkan. Namun di era modern seperti saat ini, naskah tidak lagi ditulis manual menggunakan tangan melainkan menggunakan mesin ketik, salah satunya komputer atau laptop. Mengetik naskah melalui alat tersebut membutuhkan aplikasi khusus, misalnya Google Documents atau Ms. Word dan aplikasi lain yang masih satu jenis. Dengan kemudahan digital, menulis naskah dinilai lebih mudah dan juga lebih fleksibel karena ketika ada struktur yang masih perlu diperbaiki, akan lebih mudah dan lebih cepat dalam memperbaikinya. 2. Molton Menurut Molton, pengertian naskah adalah drama. Definisi atau pengertian naskah menurut Molton adalah drama yang hidup dan dilukiskan melalui gerak atau life presented in action. 3. Sendarastik Sendarastik mengungkapkan pengertian naskah sebagai sebuah naskah drama. Menurutnya, naskah adalah bahan dasar dalam pementasan dan belum sempurna bentuknya bila belum dipentaskan. Naskah drama juga sebagai ungkapan pernyataan penulis atau playwright yang memiliki isi mengenai nilai-nilai pengalaman umum. Nilai-nilai yang terdapat di dalam naskah akan menjelaskan mengenai pernyataan yang ingin disampaikan penulis kepada penontonnya. 4. Imam Suryono Menurut Imam Suryono, pengertian naskah adalah sebuah drama yang berisi aksi atau perbuatan yang menjelaskan tentang suatu masalah yang dihadapi seorang tokoh. Pendapat Imam Suryono berfokus pada naskah drama yang dijadikan dasar dalam pementasan drama di teater. Sehingga pengertian naskah jadi unsur yang paling penting untuk membangun sebuah drama agar dapat diperankan dengan baik oleh para pemeran atau aktor dan aktris yang tergabung di dalamnya. 5. Baried Baried mengungkapkan pendapatnya bahwa pengertian naskah adalah naskah drama yang merupakan tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan dari hasil budaya di masa lampau. 6. Ferdinand Brunetierre Ferdinand Brunetierre menyatakan bahwa pengertian naskah adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia dengan gerak yang dimunculkan dalam drama yang memerankan isi naskah cerita. Baca juga 10 Jenis Kertas Yang Sering di Gunakan Sehari-hari Sampul Buku Peran Penting Cover Sebagai Persuasi Visual Keuntungan Cetak Di Penerbit Buku Online Progam Express Deal Promo Menerbitkan Buku Akhir Tahun Sistematika Makalah Ukuran Kertas, Style, Spacing, Font,dan Margin Jenis-Jenis Naskah Setelah mengenal dan memahami tentang pengertian naskah, kini saatnya memahami juga mengenai jenis-jenis naskah yang terdapat di dalam pengertian naskah. Pada dasarnya, pengertian naskah memiliki beberapa jenis naskah yang dibedakan menurut cara pembuatannya. Menurut Pamusuk Eneste dalam bukunya yaitu Buku Pintar Penyuntingan Naskah, berikut ini adalah enam jenis naskah yang dikenal di dunia penerbitan lengkap dengan penjelasannya. 1. Naskah Spontan Pengertian naskah spontan adalah naskah yang dikirimkan penulis kepada penerbit untuk kemudian dapat dipertimbangkan apakah naskah tersebut bisa terbit atau tidak. Misalnya jika Anda memiliki naskah drama yang ditulis sendiri dan ingin diterbitkan atau dikirimkan ke penerbit, itu namanya pengertian naskah spontan. Pengertian naskah spontan juga dipahami sebagai naskah yang ditulis sepenuhnya atas inisiatif dan kemauan dari penulis, sehingga tidak ada paksaan atau perintah dari pihak luar yang mempengaruhi penulis untuk menulis naskah tersebut. Misalnya Anda ingin menulis mengenai bagaimana cara membenahi perabot rumah tangga yang rusak. Penulis menuliskannya sampai selesai tanpa diminta siapa pun, itu namanya naskah spontan. Artinya penulis menulis murni atas keinginan penulis atau berdasarkan pertimbangan dari penulis sendiri. Karena sifatnya inisiatif, maka naskah spontan harus melalui proses seleksi dan evaluasi terlebih dahulu sebelum diterbitkan oleh penulis. Nantinya, penerbit akan mempertimbangkan apakah naskah tersebut baik atau buruk untuk diterbitkan dan bagaimana pengertian naskah menurut isi naskah apakah sesuai tidak dengan isi yang ditulis, bagaimana karakteristiknya, dan lain sebagainya. Jenis naskah spontan ini biasanya peluang diterimanya lebih besar jika dikirimkan ke penerbit yang tepat. Misalnya Anda ingin menerbitkan naskah buku anak-anak, maka kirimkanlah ke penerbit yang menerbitkan buku anak-anak. Sehingga perlu dipertimbangkan juga bagaimana gaya atau karakteristik penerbit yang akan dituju. 2. Naskah Pesanan Pengertian naskah pesanan sederhananya adalah naskah yang dipesan oleh penerbit. Hal ini sering terjadi. Misalnya sedang akan diselenggarakan ujian nasional SMP hingga SMA di Indonesia, maka penerbit akan meminta penulis pilihannya untuk menulis mengenai kisi-kisi atau teori mengenai materi yang memuat berbagai pelajaran yang akan diujikan pada ujian nasional tersebut. Pengertian naskah pesanan juga akan lebih marak lagi ketika penerbit merasa persediaan buku miliknya sedikit atau ada berbagai informasi yang harus diperbarui sehingga membutuhkan penulis untuk menulis buku yang baru. Meski demikian, penulis yang akan mendapat naskah pesanan ini tidak sembarangan. Penulis biasanya akan mempercayakan naskahnya kepada penulis yang memang ahli di bidang tersebut. Misalnya penulis novel yang akan diserahkan pada sastrawan, naskah mengenai ilmu fisika diserahkan pada ahli fisika, dan lain sebagainya. Perbedaan pengertian naskah pesanan ini nantinya akan menjadi tumpuan penerbit ketika pasarnya sedang lesu. Keuntungan yang akan didapatkan oleh penulis naskah pesanan ini adalah naskah yang ia tulis sudah pasti akan diterbitkan karena memang dibutuhkan oleh penerbit. Selain itu, keuntungan lainnya dari menulis naskah pesanan adalah naskah yang sudah selesai akan diterbitkan tidak lama setelah naskah tersebut diberikan ke penerbit. Sehingga penulis tak perlu menunggu lama untuk kepastian kapan naskahnya akan terbit. Namun meski demikian, penulis naskah pesanan harus sangat profesional dan mengerjakan atau menyelesaikan target tulisannya sesuai yang ditentukan karena ketika sudah mendekati target, tak jarang penerbit akan menagih naskah pesanan tersebut. Penulis naskah pesanan juga dituntut harus ahli dan memahami berbagai isu dan tema yang akan ditulisnya, terlebih karena biasanya naskah pesanan ini harus cepat selesai, isinya harus tepat dan seharusnya tidak terlalu lama dalam mengerjakannya. 3. Naskah yang Dicari Editor Pengertian naskah yang dicari editor adalah jenis naskah ketiga. Pengertian naskah yang dicari editor ini maksudnya naskah yang dibutuhkan editor sehingga editor perlu mencari naskah terbaik untuk diterbitkan. Sifatnya, naskah yang dicari editor ini hampir mirip dengan pengertian naskah pesanan, bedanya ini dari editor. Jenis naskah yang dicari editor ini belakangan mulai terjadi dan ramai di beberapa tahun terakhir. Biasanya para penerbit akan meminta bantuan atau mengutus editor tertentu mencari naskah dari luar atau dari penulis dan meminta penulis kepercayaannya menulis naskah. Pengertian naskah yang dicari editor ini biasanya akan disesuaikan dengan kontrak penerbitan sehingga aturan kerja antara penerbit, editor, dan penulis ini jelas. Tak heran jika saat ini banyak editor mengadakan atau mengunjungi seminar demi menemukan penulis yang ideal. Penulis yang ingin juga diajak bekerjasama dengan editor juga biasanya bisa melihat jejak para editor ini di forum kepenulisan atau biasanya editor akan senantiasa menjadi pembaca dan memantau Wattpad atau blog milik penulis tertentu. 4. Naskah Terjemah Jenis naskah yang selanjutnya adalah naskah terjemah. Pengertian naskah terjemah merupakan naskah yang berasal dari bahasa asing dan perlu diterjemahkan ke dalam bahasa ibu. Biasanya dalam hal ini penerbit meminta penulis atau mencari penulis yang mahir menerjemahkan teks dengan bidang yang linear dengan bidang naskah yang akan diterjemahkan. Ada dua jenis naskah terjemahan, yaitu naskah yang sudah bebas hak cipta dan juga naskah yang masih terikat hak cipta. Perbedaan dari pengertian naskah bebas hak cipta adalah penerbit bebas menerjemahkan dan menerbitkan tanpa membayar royalti kepada penulis naskah asli, biasanya ini dilakukan pada naskah klasik sebelum 1990-an. Sementara itu, naskah terjemahan yang terikat hak cipta, penerbit harus meminta izin kepada penulis atau penerbit naskah aslinya dan biasanya penerbit harus mengeluarkan biaya sebagai izin reproduksi karya asing ke bahasa ibu atau bahasa Indonesia. Cara ini bisa dilakukan melalui email, telepon, atau berkunjung langsung ke penulis atau penerbit yang bersangkutan. 5. Naskah Sayembara Pengertian naskah sayembara adalah naskah yang dicari melalui proses sayembara atau bahasa kekiniannya adalah lomba dan ajang menulis. Sayembara ini biasanya dibuat oleh penerbit untuk mendapatkan penulis-penulis baru. Tentu saja, ada ketentuan dan juga tata tertib yang harus dipatuhi penulis yang ingin naskahnya lolos. Pengertian naskah sayembara ini bisa dilakukan untuk berbagai jenis naskah, misalnya naskah kumpulan cerpen, naskah novel, naskah puisi, naskah esai, atau bahkan naskah mengenai informasi dan pengetahuan. Prosedur yang ditetapkan penerbit biasanya jadi acuan penulis mana yang kira-kira sesuai dengan kriterianya dan naskahnya bisa diterbitkan. 6. Naskah Kerja Sama Pengertian naskah kerja sama adalah naskah yang diterbitkan atas dasar persetujuan atau kerja sama yang dijalin penerbit dengan lembaga atau institusi atau instansi tertentu. Biasanya, instansi tertentu tersebut akan memberikan naskahnya kepada penerbit untuk diterbitkan. Berbeda halnya dengan naskah-naskah lain, dalam naskah kerja sama ini instansi tertentulah yang akan membayar sejumlah uang kepada penerbit sebagai biaya cetak atau penerbitan buku. Sederhananya, instansi atau lembaga ini menawarkan naskah dan membayar penerbit agar tulisannya terbit. Atau bisa juga, baik penerbit maupun instansi tersebut menanggung biaya produksi sama rata. Hal ini tentu harus sesuai persetujuan kedua belah pihak sebelum akhirnya penerbit menyetujui kerja sama. Tata Cara Penulisan Naskah Ada empat tahap utama dalam pengertian naskah dan cara menulis naskah yaitu 1 menentukan tema, 2 menetapkan premis, 3 menyusun plot atau kerangka, dan 4 menulis sinopsis. Di bawah ini akan dijelaskan secara singkat bagaimana tata cara penulisan dalam pengertian naskah. 1. Menentukan Tema Penulis harus terlebih dahulu menentukan tema atau ide apa yang akan dipilih sebagai dasar atau landasan menulis naskah. Biasanya tema atau ide ini berangkat dari satu topik sederhana dan singkat, yaitu mengenai kekerasan. Kemudian penulis akan melakukan tahap selanjutnya untuk menulis naskah dengan tema kekerasan. 2. Menetapkan Premis Premis yang dimaksud dalam pengertian naskah merupakan sebuah kalimat yang secara umum menggambarkan tentang tema cerita yang dituliskan atau lebih detail dan lebih spesifik dibandingkan tema. Misalnya tadi adalah tema kekerasan, maka kekerasan terhadap apa yang akan diangkat dan bagaimana strukturnya. 3. Menyusun Plot atau Kerangka Artinya, pengertian naskah dalam hal ini berhubungan dari detail yang sudah dibuat dari tema dan premis, kemudian penulis mengembangkan menjadi susunan atau rangkaian kerangka cerita yang terdiri dari – pendahuluan – konflik – klimaks – solusi – kesimpulan Dari poin di atas, penulis bisa melanjutkan dengan menulis naskah berdasarkan poin-poin yang sudah ditentukan. 4. Sinopsis Pengertian naskah yaitu sinopsis merupakan gambaran cerita yang harus dibuat berisi mengenai ringkasan atau gambaran singkat dari isi naskah yang ditulis menggunakan bahasa yang menarik, lugas, jelas, dan juga tidak bertele-tele. Sinopsis ini bertujuan sebagai pengantar. Bagian-Bagian Naskah Pada naskah, ada beberapa bagian dari pengertian naskah yang harus diketahui, yaitu – dialog para tokoh – catatan atau anotasi tiap adegan atau tindakan dari para tokoh atau stage director – deskripsi tokoh – deskripsi waktu dan tempat – pembagian babak dan adegan Contoh Naskah Suatu hari, di sore yang sejuk empat seorang sahabat bercengkrama di pinggir sawah. Mereka bernama Deni, Irfan, Putri, dan Tyas. Deni Kalau besar nanti, apakah kalian tetap akan bekerja di desa ini atau memilih pergi ke kota? Irfan Aku sih mau ke kota untuk jadi orang kota hehehe Putri Sama sih, aku juga ingin bekerja di perusahaan yang punya lantai banyak sekali. Jadi setiap ke kantor, aku akan naik lift. Asyik sepertinya. Deni Kamu bagaimana Tyas? Tyas Tyas belum tahu. Tyas kan harus membantu emak berjualan sayur. Nanti kalau Tyas ke kota, bagaimana emak di sini? Mereka pun terdiam sembari menunggu matahari terbenam. Putri Benar juga. Kalau ke kota, tentu kita akan jauh dari emak dan bapak ya. Irfan Tapi kan kita harus menggapai cita-cita kita? Deni Iya, semua tergantung kita masing-masing. Tyas tertunduk. Tyas Kalian enak, masih punya bapak. Tyas bagaimana? Semua terharu dan saling berpelukan. FAQ tentang Pengertian Naskah Apa yang dimaksud dengan naskah?Pengertian naskah bisa disebut sebagai dasar sebuah cerita baik dalam film maupun dalam pementasan pada teater. Biasanya, pengertian naskah ini dibuat sangat dramatis dan menampilkan mengenai setting waktu, tempat, kondisi, dan berbagai dialog dari beberapa tokoh yang ada di dalamnya. Pengertian naskah dan contohnya?pengertian naskah sendiri merupakan cerita yang diuraikan dengan urutan adegan demi adegan yang dilengkapi dengan tempat atau latar, keadaan, dialog, dan juga seringkali ada penokohan di dalamnya. Contoh pengertian naskahnya adalah naskah drama, naskah film, naskah buku, dan lain sebagainya. Pengertian naskah menurut bahasa dan istilah?Pengertian naskah diambil dari bahasa Arab yaitu kata nushkhatum yang memiliki arti potongan kertas’. Hal ini karena umumnya naskah berbentuk beberapa lembaran yang perlu dikoreksi sebelum dipakai. Pengertian naskah akan menjelaskan mengenai tema dan isi yang dapat diterima oleh penonton. Artikel Terkait Metode dan Trik Penerbit Buku Melirik Naskah Contoh Naskah Buku yang Bisa Diterima Penerbit Kirim Naskah Buku Nonfiksi Cara Mengirim Naskah Novel ke Penerbit Naskah Buku Berkualitas dan Cara Menulis Naskah Buku Tidak Direspon Penerbit? Lakukan Hal Ini Strategi Penulis Pemula Supaya Naskah Diterima Penerbit Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat melihat Artikel-artikel berikut Tiga Kunci Membuat Buku Ajar yang TerstrukturCara Mudah Membuat Outline Buku AjarMembuat Lead yang Menarik Saat Menulis BukuMenghindari 5 Kendala Saat Menulis Buku Ajar Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini! Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.
Naskah adalah salah satu komponen penting dalam dunia perfilman, bisa dibilang naskah itu nyawa-nya dari suatu film/cerita/drama. Dalam menulis naskah, kalian dituntut nggak cuma menyelesaikan suatu tulisan aja, lho, gaes. Melainkan kalian di tuntut bagaimana tulisan itu bisa membawa penikmatnya masuk kedalam suasana tersebut walaupun hanya dengan membaca naskahnya. Proses pembuatan naskah film sebenarnya susah juga membutuhkan waktu yang nggak sedikit. Nah, jika salah satu dari kalian ada yang ingin menjadi seorang penulis naskah film. Atau beberapa dari kalian ada yang tergabung dalam sebuah komunitas film—baik di sekolah/kampus. Dan kalian masih sering merasa kesulitan saat memasuki tahapan pra produksi dalam penulisan naskah yang memakan banyak waktu itu. Tenannnggg, gaes, kalian nggak perlu khawatir. Yuk, simak di bawah ini seperti apa langkah-langkah yang tepat dalam penulisan naskah yang baik agar dapat menghasilkan karya film dengan cerita yang bagus seperti para filmmaker ternama. Berikut langkah-langkahnya. 1. Menentukan Tema Film/Cerita Kalian pasti udah tau kan kalau tema itu unsur yang penting dalam suatu cerita—baik dalam bentuk film, novel, cerpen atau manga sekalipun. Salah satu fungsi tema adalah sebagai sebuah dasar untuk menentukan ide terhadap unsur-unsur dalam cerita seperti plot, tokoh dan latar. Dalam menentukan tema, seorang penulis buku/novel/cerpen bisa menentukan tema melalui inti pembahasan dalam tulisanya. Seperti Raditya Dika yang udah sering bikin film berdasarkan kisah-kisah utama—yang diadaptasi dari novelnya Single, Hangout, Koala Kumal, dan masih banyak lainnya. Orang yang suka menulis buku/novel/cerpen emang lebih mudah buat merumuskan tema yang akan dia angkat menjadi film, gaes. Karena sebelumnya mereka udah memiliki sumber cerita sendiri. Namun yang nggak suka menulis, bukan berarti kalian nggak bisa jadi penulis skenario, lhoo. Karena membangun sebuah cerita nggak cuma pakai diksi semata tapi juga imajinasi yang kuat. Jadi, jangan mundur duluan jika kalian termasuk yang nggak suka nulis buku/novel/cerpen, ya! 2. Merumuskan Naskah Sebagai Intisari Cerita Melalui Kata-Kata Singkat Arti merumuskan naskah di sini adalah intisari cerita yang menggambarkan keselurhan cerita secara singkat. Dalam merumuskan naskah, biasanya dirumuskan dengan “karakter + punya tujuan + memiliki halangan”. Kemudian keseluruhan cerita digambarkan dalam satu kalimat aja. Tapi, kalian juga bisa membuat ulasan cerita yang isinya lebih panjang dan bisa mencapai satu paragraf. Hal itu bisa berfungsi sebagai acuan cerita—yang bisa membatasi kalian agar pada saat memasuki tahap penyusunan plot, nggak keluar dari fokus cerita. 3. Menyusun Plot/Alur Cerita Nah, langkah selanjutnya adalah menentukan plot/alur cerita, nih, gaes. Bisa dibilang, tahap ini salah satu tahap yang sulit dalam fase Pra produksi dan bisa memakan waktu yang sangat lama, lho. Pada proses ini, penyusunan plot dilakukan dengan cara penyesuaian terhadap jenis film yang akan dibuat durasi film. Biasanya alur cerita dalam produksi film baik film panjang maupun film pendek dibuat berdasarkan tiga babak cerita—yang terdiri dari perkenalan karakter, petualangan karakter dan kesimpulan. Dalam satu susunan plot, cerita akan dibagi menjadi beberapa sequence. Dimana pada babak petualangan memiliki sequence yang lebih panjang dari babak lainnya. Lalu, pada babak perkenalan dan babak kesimpulan biasanya memiliki panjang waktu yang sama. Sequence sendiri adalah serangkaian scene—yang merupakan suatu kesatuan utuh. Jadi jika ada delapan sequence dalam satu alur cerita, maka babak perkenalan karakter dan kesimpulan punya dua sequence dan babak petualangan punya empat sequence. Tahap selanjutnya, yang harus kalian lakukan adalah memberikan isi cerita yang berisi mengenai kegiatan karakter—yang nantinya akan tergambar menjadi sebuah cerita dan mengisi setiap sequence dalam alur cerita. More information, isi cerita yang akan mengisi sequence dari plot yang telah kalian susun tadi, lebih baik dicatat pada notes kertas atau digital, ya, gaes. Biar apa? Biar memudahkan penulisan penyusunan plot dan nggak hilang serta bisa menjadi rujukan kembali untuk mengisi cerita pada naskah. 4. Menulis Naskah Yang Berisi Keseluruhan Cerita Film Sampai Menjadi Final Draft Seperti yang kalian tau dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dulu, naskah dialog hanya ditulis dengan format nama dan ucapan karakter aja. Namun, dalam naskah film panjang maupun pendek format penulisan naskah akan menjadi lebih kompleks, lho, gaes. Mulai dari keterangan waktu, tempat, karakter dari masing–masing tokoh, peralatan–peralatan apa saja yang di perlukan, menentukan masalah dalam naskah, menetukan klimaks dari masalah dan bagaimana masalah itu selesei apakah sad ending atau happy ending, bahkan jenis shoot yang akan dilakukan saat proses produksi. Seorang penulis naskah yang handal nggak cukup hanya memiliki kemampuan menulis yang baik, gaes. Imajinasi, pemahaman teknik pengambilan gambar, dan kondisi lapangan juga sangat penting dimiliki seorang penulis naskah yang baik. Oleh karena itu, tahap akhir dalam fase penulisan naskah ini bukan perkara mudah untuk diselesaikan, lho, gaes. Karena naskah harus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh produser. Penulis naskah juga harus memiliki kesabaran dan keteguhan hati yang kuat karena revisi draft naskah sudah pasti menjadi sebuah hal yang akan dirasakan pahitnya demi meraih manisnya final draft yang menandakan udah diperbolehkanya naskah untuk di produksi menjadi sebuah film. *** Nah, begitulah langkah-langkah dalam menulis naskah film yang bisa kalian terapkan, gaes. Ya, emang agak sulit dan butuh waktu yang lama, sih. Tapi, please jangan ragu buat terus kembangkan apa yang ada dalam ide kalian se-kreatif mungkin, terus belajar dan jangan cepat puas. Karena usaha itu nggak akan pernah mengkhianati hasil! Baca juga Suka Nulis Cerita Atau Nonton Film? Ini Pilihan Profesi yang Patut Kamu Pertimbangkan Tertarik Bekerja di Industri Film? Ini Dia Profesi Seru yang Bisa Kamu Coba Selain Sutradara dan Penulis Skenario 5 Keuntungan Gabung di Ekstrakurikuler Film Sumber gambar
Saat membuat naskah, minimal naskah dikerjakan dikertas yg ukurnannya ... dibandingkan ukuran komik asli a. dua kali lipatb. tiga kali lipatc. empat kali lipatd. lima kali lipat A. dua kali lipatmaaf jika salah
Konvensi naskah adalah penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Pembahasan dalam konvensi naskah selalu berkaitan dengan sebuah karangan karena naskah berarti karangan yang akan dicetak atau diterbitkan atau pun bermakna sebagai bahan – bahan berita yang siap untuk di set. Dari segi persyaratan sebuah karya dapat dibedakan menjadi 1. Karya yang dilakukan secara formal, adalah suatu karangan yang memenuhi semua persyaratan ilmiah yang dituntut oleh konvensi. Contoh makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan kerja atau penelitian lapangan, laporan hasil penelitian umum. 2. Karya yang dilakukan secara semi-formal, yaitu sebuah karangan yang tidak memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Contoh editorial, reportase, artikel. 3. Karya yang dilakukan secara non-formal, yaitu sebuah karangan yang tidak memenuhi syarat – syarat formalnya. Contoh anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama. Konvensi Naskah pada Karya Formal Pembahasan mengenai konvensi naskah selalu berhubungan dengan karya formal karena karangan ini dituntut untuk memenuhi persyaratan-persyaratan formal oleh konvensi. Karya yang dilakukan secara formal terdapat beberapa bentuk 1 Makalah Karangan ini biasanya ditulis untuk memenuhi tugas semester perkuliahan mata kuliah tertentu. Selain digunakan sebagai tugas, bagi mahasiswa bahasa Indonesia makalah merupakan bentuk dari pengembangan diri dan implementasi mahasiswa dalam bidang keilmuwannya. 2 Skripsi Tulisan hasil penelitian ini tentang taraf atau mutu ilmiahnya dapat teruji dalam proses siding yang tujuannya untuk menguji pertanggungjawaban ilmiah penulisnya dalam rangka penyelesaian studi Jenjang S-1. 3 Tesis Tesis merupakan karya ilmiah yang ditulis berdasarkan penelitian dan ditempuh untuk menempuh ujian akhir Jenjang S-2. Di dalamnya terungkap kebenaran – kebenaran dan pemikiran – pemikiran ilmiah tentang suatu masalah, selain itu juga terungkap sumbangan pemikiran baru untuk pengembangan atau pemecahan masalah yang dibahas didalamnya. 4 Disertasi Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan penelitian untuk memenuhi syarat menempuh ujian akhir Jenjang S-3. Di dalamnya, selain terungkap kebenaran – kebenaran dan pemikiran – pemikiran ilmiah, juga terungkap penemuan – penemuan baru yang berupa prinsip – prinsip, dalil – dalil, atau teori – teori yang terkait dengan masalah yang didalaminya melalui penelitian tadi. 5 Laporan Kerja atau Penelitian Lapangan Tulisan ilmiah ini disusun berdasarkan hasil observasi lapangan bukan hasil riset tentang topik atau masalah tertentu. Dalam mengkaji hasil observasi tersebut digunakan landasan studi kepustakaan yang relevan. Bentuk tulisan ilmiah ini digunakan untuk memenuhi syarat ujian akhir jenjang diploma. 6 Laporan Hasil Penelitian Umum Laporan Penelitian Umum adalah karangan hasil penelitian baik yang setaraf dengan studi lapangan maupun yang lebih tinggi dari itu yang ditujukan untuk proyek penelitian tertentu. Syarat Formal Penulisan sebuah Naskah Dalam menyusun sebuah karangan perlu adanya pengorganisasian karangan. Pengorganisasian karangan adalah penyusunan seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan persyaratan formal yang berupa kebahasan yang baik, benar, cermat, logis penguasaan, wawasan keilmuwan bidang kajian yang ditulis secara memadai; dan format pengetikan yang sistematis. Persyaratan formal bentuk lahiriah yang harus dipenuhi sebuah karya menyangkut tiga bagian utama, yaitu bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, dan bagian pelengkap penutup. Unsur-unsur dalam Penulisan Sebuah Karangan A. Bagian Pelengkap Pendahuluan a. Judul Pendahuluan Judul Sampul b. Halaman Judul c. Halaman Persembahan kalau ada d. Halaman Pengesahan kalau ada e. Abstrak f. Kata Pengantar g. Daftar Isi h. Daftar Gambar kalau ada i. Daftar Tabel kalau ada B. Bagian Isi Karangan a. Pendahuluan b. Tubuh Karangan c. Kesimpulan C. Bagian Pelengkap Penutup a. Daftar Pustaka Bibliografi b. Lampiran Apendix c. Indeks d. Riwayat Hidup Penulis Model Makalah Sederhana Model Makalah Lengkap Halaman Judul dan Identitas Universitas/Kampus Pendahuluan Pembahasan Kesimpulan Daftar Pustaka Halaman Judul dan Identitas Universitas/Kampus Nama Penulis dan NIM pengarang Kata Pengantar Daftar Isi Abstrak Pendahuluan termasuk perumusan masalah, tinjauan pustaka, dan manfaat Kajian Teori dan Pustaka Metode Penelitian Hasil Penelitan dan Pembahasan Simpulan dan Saran Daftar Pustaka Lampiran apabila diperlukan Sistematika Penulisan Skripsi secara Umum Halaman Judul Halaman Pengesahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Pendahuluan Kajian Teori dan Pustaka Metode Penelitian Analisis Data dan Pembahasan Simpulan dan Saran Daftar Pustaka Lampiran bila diperlukan A. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian ini disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. a. Judul Pendahuluan Judul Sampul dan Halaman Judul Judul pendahuluan adalah nama karangan. Halaman judul pendahuluan tidak mengandung apa-apa kecuali mencantumkan judul karangan atau judul buku. Judul karangan ditulis dengan huruf kapital. Dalam pembuatan sebuah makalah atau skripsi, halaman judul mencantumkan nama karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang penyusun, kelengkapan identitas pengarang nomor induk/registrasi, fakultas, universitas, nama kota dan tahun penulisan. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penyusunan judul untuk memberikan daya tarik pembaca sebagai berikut 1 Judul menggambarkan kesuluruhan isi karangan yaitu berupa cerminan dari jiwa seluruh isi tulisan, tujuan, dan ruang lingkup. 2 Judul harus menarik pembaca maupun penulisnya. 3 Judul pada karangan formal ditulis pada posisi tengah secara simetri dan agak keatas. 4 Hindari ada kata sambung dalam judul misalnya untuk, yang, bagi, kepada, dan sebagainya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah, laporan kerja atau skripsi pada halaman judul Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul karangan formal Judul diketik dengan huruf kapital. Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat. Nama penulis ditulis dengan huruf kapital, dibawah nama dituliskan Nomor Induk Mahasiswa/Nomor Pokok Mahasiswa. Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan disertasi; makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo. Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi, jurusan, fakultas, universitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf kapital. Komposisi tidak menarik. Tidak estetik, misal hiasan gambar tidak relevan. Variasi huruf jenis huruf. Kata “ditulis oleh” menjadi “disusun oleh”. Hiasan, tanda-tanda, atau garis, yang tidak berfungsi. Kata-kata yang berisi slogan. Ungkapan Emosional. Menuliskan kata-kata yang tidak berfungsi. Contoh halaman judul laporan kerja AKTIVITAS CUSTOMER SERVICE MEDIA INDONESIA DALAM MENYELENGGARAKAN PROGRAM PELATIHAN JURNALISTIK RUBRIK MUDA LAPORAN TUGAS AKHIR HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN Diajukan untuk melengkapi persyaratan Diploma III Politeknik Disusun Oleh Dwi Apriani Izzati NIM 1506048X Program Studi Administrasi Bisnis JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JAKARTA 2011 b. Halaman Persembahan Bagian ini tidak terlalu penting. Bila penulis ingin memasukan bagian ini, maka hal itu semata-mata dibuat atas pertimbangan penulis. Persembahan ini jarang melebihi satu halaman, dan biasanya terdiri dari beberapa kata saja, misalnya Kutulis novel ini dengan cahaya cinta untuk mahar menyunting belahan jiwa, Muyasaratun Sa’idah binti KH. Muslim Djawahir, alm. Rabbana hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa Qurrata a’yuni waj’alnaa lil muttaqiina imaama. Amin. novel Ayat-ayat Cinta Contoh untuk Tugas Akhir Tugas Akhir ini penulis dedikasikan kepada Yang Mulia Ayahanda Drs. Min Ho, MM Ibunda Victoria, SE Yang tercinta Adik-adikku 1. Annisa Octaviani 2. Sentika Sari Bila penulis menganggap perlu memasukkan persembahan ini, maka persembahan ini ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku. c. Halaman Pengesahan Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah. Halaman pengesahan biasanya digunakan untuk penulisan skripsi, tesis, dan disertasi, sedangkan makalah ilmiah, dan karangan lainnya baik non-fiksi maupun fiksi tidak mengharuskan adanya halaman pengesahan. Penyusunan pengesahan ditulis dengan memperhatikan persyaratan formal urutan dan tata letak unsur-unsur yang harus tertulis di dalamnya. Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf kapital pada posisi tengah antara margin kiri dan kanan. Nama lengkap termasuk gelar akademis pembimbing materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program jurusan ditulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah. Skripsi diajukan kepada sidang penguji akademis setelah disetujui oleh pembimbing dan pembaca/penguji. Penulis skripsi dinyatakan lulus jika skripsinya telah diuji di hadapan sidang terbuka/tertutup dan telah ditanda-tangani oleh semua nama yang tercantum dalam halaman pengesahan. Nama kota dan tanggal pengesahan ditulis di atas kata ketua jurusan. Hal-hal yang harus dihindarkan 1 Menggunakan titik atau koma pada akhir nama. 2 Tulisan melampaui garis tepi. 3 Menulis nama tidak lengkap. 4 Menggunakan huruf yang tidak standar. 5 Tidak mencantumkan gelar akademis. Contoh Lembar Pengesahan LEMBAR PENGESAHAN Diterima dan Disahkan Oleh Tim Penguji Jurusan Adminstrasi Niaga Politeknik Negeri Jakarta Agustus 2009 Penguji I Penguji II Maswir, Dra. SEL. Niggarwati NIP. 1956198 19810 1 001 NIP. 1959506 19803 2 001 Ketua Sidang Nining Latianingsih, NIP. 1962130 19903 2 001 d. Abstraksi Tulisan abstrak tidak boleh lebih dari satu lembar. Diketik satu spasi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun abstraksi, antara lain 1 Menggambarkan isi tulisan/karangan. 2 Maksimum 200 kata. 3 Ditulis dalam bahasa Inggris untuk artikel berbahasa Indonesia, atau berbahasa Indonesia untuk artikel berbahasa Inggris. e. Kata Pengantar Kata pengantar fungsinya sama dengan sebuah surat pengantar. Kata pengantar adalah bagian karangan yang berisi penjelasan mengapa menulis sebuah karangan. Setiap karangan ilmiah, seperti buku, skripsi, tesis, disertasi, makalah, atau laporan formal ilmiah harus menggunakan kata pengantar. Di dalamnya disajikan informasi sebagai berikut 1 Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2 Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah untuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan formal ilmiah. 3 Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah untuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan formal ilmiah. 4 Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga. 5 Ucapan terima kasih kepada seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga yang membantu. 6 Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda-tangan. 7 Harapan penulis atas karangan tersebut. 8 Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran. Kata pengantar merupakan bagian dari keseluruhan karya ilmiah. Sifatnya formal dan ilmiah. Oleh karena itu, kata pengantar harus ditulis dengan Bahasa Indonesia yang baku, baik, dan benar. Isi kata pengantar tidak menyajikan isi karangan, atau hal-hal lain yang tertulis dalam pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan. Sebaliknya, apa yang sudah tertulis dalam kata pengantar tidak ditulis ulang dalam isi karangan. Hal-hal yang harus dihindarkan 1 Menguraikan isi karangan. 2 Mengungkapkan perasaan berlebihan. 3 Menyalahi kaidah bahasa. 4 Menunjukkan sikap kurang percaya diri. 5 Kurang meyakinkan. 6 Kata pengantar terlalu panjang. 7 Menulis kata pengantar semacam sambutan. 8 Kesalahan bahasa ejaan, kalimat, paragraf, diksi, dan tanda baca tidak efektif. f. Daftar Isi Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat hidup penulis sebagaimana lazimnya sebuah konvensi naskah karangan. Daftar isi berfungsi untuk merujuk nomor halaman judul bab, sub-bab, dan unsur- unsur pelengkap dari sebuah buku yang bersangkutan. Daftar isi disusun secara konsisten baik penomoran, penulisan, maupun tata letak judul bab dan judul sub-sub bab. Konsistensi ini dipengaruhi oleh bentuk yang digunakan. g. Daftar Gambar Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar, maka setiap gambar yang tercantum dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar gambar menginformasikan judul gambar, dan nomor halaman. h. Daftar Tabel Bila dalam buku itu terdapat tabel-tabel, maka setiap tabel yang tertulis dalam karangan harus tercantum dalam daftar tabel. Daftar tabel ini menginformasikan nama tabel dan nomor halaman. B. Bagian Isi Karangan Bagian isi karangan sebenarnya merupakan inti dari karangan atau buku; atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri. a. Pendahuluan Pendahuluan adalah bab I karangan. Tujuan utama pendahuluan adalah menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan, dan menunjukkan dasar yang sebenarnya dari uraian itu. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan metode pembahasan. Kesuluruhan isi pendahuluan mengantarkan pembaca kepada materi yang akan dibahas, dianalisis-sintesis, dideskripsi, atau diuraikan dalam bab kedua sampai bab terakhir. Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan pokok-pokok yang harus tertuang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut 1 Latar belakang masalah, menyajikan a Penalaran alasan yang menimbulkan masalah atau pertanyaan yang akan diuraikan jawabannya dalam bab pertengahan antara pendahuluan dan kesimpulan dan dijawab atau ditegaskan dalam kesimpulan. Untuk itu, arah penalaran harus jelas, misalnya deduktif, sebab-akibat, atau induktif. b Kegunaan praktis hasil analisis, misalnya memberikan masukan bagi kebijakan pimpinan dalam membuat keputusan, memberikan acuan bagi pengembangan sistem kerja yang akan datang. c Pengetahuan tentang studi kepustakaan, gunakan informasi mutakhir dari buku-buku ilmiah, jurnal, atau internet yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penulis hendaklah mengupayakan penggunaan buku-buku terbaru. d Pengungkapan masalah utama secara jelas dalam bentuk pertanyaan, gunakan kata tanya yang menuntut adanya analisis, misalnya bagaimana…., mengapa….. 2 Tujuan penulisan berisi a Untuk apa tujuan mengkaji judul tersebut. b Target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai, misalnya mendeskripsikan hubungan X terhadap Y; membuktikan bahwa budaya tradisi dapat dilestarikan dengan kreativitas baru; menguraikan pengaruh X terhadap Y. c Upaya pokok yang harus dilakukan, misalnya mendeskripsikan data primer tentang kualitas budaya tradisi penduduk asli Jakarta; membuktikan bahwa pembangunan lingkungan pemukiman kumuh yang tidak layak huni memerlukan bantuan pemerintah. d Tujuan utama dapat dirinci menjadi beberapa tujuan sesuai dengan masalah yang akan dibahas. Jika masalah utama dirinci menjadi dua, tujuan juga dirinci menjadi dua. 3 Ruang lingkup masalah berisi a Pembatasan masalah yang akan dibahas. b Rumusan detail masalah yang akan dibahas, menunjukkan masalah-masalah pokok yang sudah menjadi pilihan utama penulis untuk dibahas dalam tulisan. Dari masalah yang begitu kompleks maka dipilihlah masalah yang akan dicari jawabannya. c Definisi atau batasan pengertian istilah yang tertuang dalam setiap variabel. Pendefinisian merupakan suatu usaha yang sengaja dilakukan untuk mengungkapkan suatu benda, konsep, proses, aktivitas, peristiwa, dan sebagainya dengan kata-kata. 4 Landasan teori menyajikan a Deskripsi atau kajian teoritik variabel X tentang prinsip-prinsip teori, pendapat ahli dan pendapat umum, hukum, dalil, atau opini yang digunakan sebagai landasan pemikiran kerangka kerja penelitian dan penulisan sampai dengan kesimpulan atau rekomendasi. b Penjelasan hubungan teori dengan kerangka berpikir dalam mengembangkan konsep penulisan, penalaran, atau alasan menggunakan teori tersebut. 5 Sumber data penulisan berisi a Sumber data sekunder dan data primer. b Kriteria penentuan jumlah data. c Kriteria penentuan mutu data. d Kriteria penentuan sample. e Kesesuaian data dengan sifat dan tujuan pembahasan. 6 Metode dan teknik penulisan berisi a Penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan, misalnya metode kuantitatif, metode deskripsi, metode komparatif, metode korelasi, metode eksploratif, atau metode eksperimental. b Teknik penulisan menyajikan cara pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan kuisioner; analisis data, hasil analisis data, dan kesimpulan. 7 Sistematika penulisan berisi a Gambaran singkat penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama, dan kesimpulan. b Penjelasan lambang-lambang, simbol-simbol, atau kode kalau ada. c. Tubuh Karangan Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi sajian pembahasan masalah. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas sempurna. Di sinilah terletak segala masalah yang akan dibahas secara sistematis. Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan unsur-unsur berikut ini 1 Ketuntasan materi Materi yang dibahas mencakup seluruh variabel yang tertulis pada kalimat tesis, baik pembahasan yang berupa data sekunder kajian teoretik maupun data primer. Pembahasan data primer harus menyertakan pembuktian secara logika, fakta yang telah dianalisis atau diuji kebenarannya, contoh-contoh, dan pembuktian lain yang dapat mendukung ketuntasan pembenaran. 2 Kejelasan uraian/deskripsi a Kejelasan konsep Konsep adalah keseluruhan pikiran yang terorganisasi secara utuh, jelas, dan tuntas dalam suatu kesatuan makna. Untuk itu, penguraian dari bab ke sub-bab, dari sub-bab ke detail yang lebih rinci sampai dengan uraian perlu memperhatikan kepaduan dan koherensial, terutama dalam menganalisis, menginterpretasikan manafsirkan dan menyintesiskan dalam suatu penegasan atau kesimpulan. Selain itu, penulis perlu memperhatikan konsistensi dalam penomoran, penggunaan huruf, jarak spasi, teknik kutipan, catatan pustaka, dan catatan kaki. b Kejelasan bahasa Kejelasan dan ketetapan pilihan kata yang dapat diukur kebenarannya. Untuk mewujudkan hal itu, kata lugas atau kata denotatif lebih baik daripada kata konotatif atau kata kias terkecuali dalam pembuatan karangan fiksi, kata konotatif atau kata kias sangat diperlukan. Kejelasan makna kalimat tidak bermakna ganda, menggunakan struktur kalimat yang betul, menggunakan ejaan yang baku, menggunakan kalimat efektif, menggunakan koordinatif dan subordinatif secara benar. Kejelasan makna paragraf dengan memperhatikan syarat-syarat paragraf kesatuan pikiran, kepaduan, koherensi dengan repetisi, kata ganti, paralelisme, kata transisi, dan menggunakan pikiran utama, serta menunjukkan adanya penalaran yang logis induktif, deduktif, kausal, kronologis, spasial. c Kejelasan penyajian dan fakta kebenaran fakta Kejelasan penyajian fakta dapat diupayakan dengan berbagai cara, antara lain penyajian dari umum ke khusus, dari yang terpenting ke kurang penting; kejelasan urutan proses. Untuk menunjang kejelasan ini perlu didukung dengan gambar, grafik, bagan, tabel, diagram, dan foto-foto. Namun, kebenaran fakta sendiri harus diperhatikan kepastiannya. Hal-hal lain yang harus dihindarkan dalam penulisan karangan ilmiah a Subjektivitas dengan menggunakan kata-kata saya pikir, saya rasa, menurut pengalaman saya, dan lain-lain. Atasi subjektivitas ini dengan menggunakan penelitian membuktikan bahwa…, uji laboratorium membuktikan bahwa…, survei membuktikan bahwa…, b Kesalahan pembuktian pendapat tidak mencukupi, penolakan konsep tanpa alasan yang cukup, salah nalar, penjelasan tidak tuntas, alur pikir dari topik sampai dengan simpulan tidak konsisten, pembuktian dengan prasangka atau berdasarkan kepentingan pribadi, pengungkapan maksud yang tidak jelas arahnya, definisi variabel tidak kurang operasional, proposisi yang dikembangkan tidak jelas, terlalu panjang, atau bias, uraian tidak sesuai dengan judul. c. Kesimpulan Kesimpulan atau simpulan merupakan bagian terakhir atau penutup dari isi karangan, dan juga merupakan bagian terpenting sebuah karangan ilmiah. Pembaca yang tidak memiliki cukup waktu untuk membaca naskah seutuhnya cenderung akan membaca bagian-bagian penting saja, antara lain kesimpulan. Oleh karena itu, kesimpulan harus disusun sebaik mungkin. Kesimpulan harus dirumuskan dengan tegas sebagai suatu pendapat pengarang atau penulis terhadap masalah yang telah diuraikan. Penulis dapat merumuskan kesimpulannya dengan dua cara a Dalam tulisan-tulisan yang bersifat argumentatif, dapat dibuat ringkasan-ringkasan argumen yang penting dalam bentuk dalil-dalil atau tesis-tesis, sejalan dengan perkembangan dalam tubuh karangan itu. b Untuk kesimpulan-kesimpulan biasa, cukup disarikan tujuan atau isi yang umum dari pokok-pokok yang telah diuraikan dalam tubuh karangan itu. C. Bagian Pelengkap Penutup Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi suatu karangan ilmiah. a. Daftar pustaka Bibliografi Setiap karangan ilmiah harus menggunakan data pustaka atau catatan kaki dan dilengkapi dengan daftar bacaan. Daftar pustaka bibliografi adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan. Unsur-unsur daftar pustaka meliputi a Nama pengarang penulisannya dibalik dengan menggunakan koma. b Tahun terbit. c Judul buku penulisannya bercetak miring. d Data publikasi, meliputi tempat/kota terbit, dan penerbit.. e Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun terbit. Contoh Tarigan, Henry. 1990. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung Angkasa. Banyak versi lainnya, misal Sistem Harvard, Sistem Vancover, dan lain-lain Keterangan a Jika buku itu disusun oleh dua pengarang, nama pengarang kedua tidak perlu dibalik. b Jika buku itu disusun oleh lembaga, nama lembaga itu yang dipakai untuk menggantikan nama pengarang. c Jika buku itu merupakan editorial bunga rampai, nama editor yang dipakai dan di belakangnya diberi keterangan ed. editor’ d Nama gelar pengarang lazimnya tidak dituliskan. e Daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan urutan huruf awal nama belakang pengarang. b. Lampiran Apendix Lampiran apendix merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki. Bila penulis ingin memasukan suatu bahan informasi secara panjang lebar, atau sesuatu informasi yang baru, maka dapat dimasukkan dalam lampiran ini. Lampiran ini dapat berupa esai, cerita, daftar nama, model analisis, dan lain-lain. Lampiran ini disertakan sebagai bagian dari pembuktian ilmiah. Penyajian dalam bentuk lampiran agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian. c. Indeks Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis urut abjad. Penulisan indeks disertai nomor halaman yang mencantumkan penggunaan istilah tersebut. Indeks berfungsi untuk memudahkan pencarian kata dan penggunaannya dalam pembahasan. d. Riwayat Hidup Penulis Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup merupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang. Daftar riwayat hidup meliputi nama penulis, tempat tanggal lahir, pendidikan, pengalaman berorganisasi atau pekerjaan, dan karya-karya yang telah dihasilkan oleh penulis. Kesimpulan Dalam menyusun sebuah karangan perlu adanya pengorganisasian karangan. Pengorganisasian karangan adalah penyusunan seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan persyaratan formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis penguasaan, wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis secara memadai; dan format pengetikan yang sistematis. Maka dengan itu diperlukan suatu ketentuan atau aturan yang dapat dipakai untuk membuat sebuah naskah . Selain itu juga diperlukan sebuah syarat formal dalam penulisan sebuah naskah. Persyaratan formal bentuk lahiriah yang harus dipenuhi sebuah karya menyangkut tiga bagian utama, yaitu bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, dan bagian pelengkap penutup. Jadi dengan adanya ketentuan atau aturan yang sudah lazim dalam dunia kepenulisan, maka kita mampu membuat sebuah naskah dengan baik dan benar sesuai aturan yang telah disepakati. Referensi Alex dan Achmad 2011. “BAHASA INDONESIA untuk PERGURUAN TINGGI”. Jakarta Kencana. Fatihudin, Didi dan Iis,Holisin. 2011. “Cara Praktis Memahami Tulisan Karya Ilmiah, Artikel Ilmiah & Hasil Penelitian Skripsi, Tesis dan Disertasi”. Yogyakarta Unit Penerbit dan Percetakan. HS, Widjono. 2007. “BAHASA INDONESIA Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi”. Jakarta PT. Grasindo. Keraf, Gorys. 1994. “Komposisi”. Jakarta Nusa Indah. Maryani, Yani, dkk. 2005. “Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia”. Bandung Pustaka Setia. Rohmadi Muhammad, Aninditya Sri Nugraheni. 2011. “BELAJAR BAHASA INDONESIA Upaya Terampil Berbicara dan Menuliskan Ilmiah”. Surakarta Cakrawala Media.
Jakarta - Naskah drama adalah teks tertulis berisi alur cerita yang digambarkan menggunakan dialog-dialog antar tokoh. Berbeda dari naskah cerita, seperti cerpen atau novel, naskah drama tidak mengisahkan cerita secara langsung, melainkan menggunakan dialog para demikian, naskah drama lebih berfokus pada pembicaraan para tokoh agar penonton dapat mengerti keseluruhan jurnal Pembelajaran Menulis Naskah Drama yang diterbitkan Universitas Pendidikan Indonesia, secara umum naskah drama memiliki unsur tema, latar, tokoh dan penokohan, perlengkapan, dan memiliki unsur-unsur tersebut, berdasarkan e-Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Teks Drama yang diterbitkan Kemendikbud, naskah drama juga memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut1. Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu atau konjungsi sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, dan Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang sedang terjadi, seperti misalnya menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, Menggunakan kata kerja untuk menyatakan sesuatu yang sedang dipikirkan atau dirasakan oleh merasakan, menginginkan, mengharapkan,mendambakan, mengalami, dan Menggunakan banyak kata sifat descriptive language untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Kata-kata yang dimaksud, misalnya rapi, bersih, baik, gagah, dan Menulis Naskah DramaMengutip buku Seri Asyiknya Berbahasa Ayo Menulis Naskah Drama karya Suryaning Wulan, ini dia langkah-langkah dalam menulis naskah drama1. Menentukan Jenis DramaSebelum menulis naskah drama, kamu tentu menentukan terlebih dahulu jenis drama yang ingin ditampilkan. Berdasarkan jenisnya, drama terbagi menjadi drama komeditragedi, tragedi komedi, melodrama, opera, pantomim, tablo, force, dan komedi adalah drama yang menghibur dan berisi sindirian halus, sedangkan drama tragedi adalah drama yang menampilkan cerita sedih dengan melibatkan tokohdalam konflik atau masalah yang serius. Dengan begitu, drama tragedi komedi merupakan drama sedih yang diselingi dengan adegan-adegan melodrama adalah drama yang sangat sentimental, pementasannya sangat mendebarkan dan juga mengharukan. Sementara drama opera adalah drama yang mengandung musik serta dari drama pada umumnya, pantomim adalah drama yang ditampilkan hanya dengan gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan. Mirip dengan pantomim, tablo juga menampilkan drama dengan gerak tubuh bersamaan dengan mimik wajah drama force adalah sebuah pertunjukan jenaka yang mengutamakan kelucuan dan mengandung unsur sindiran. Lalu, satire adalah drama yang mengandung pesan kebijaksanaan, tetapi ditampilkan dengan Menentukan Tema DramaTema adalah dasar dari sebuah cerita. Secara umum, tema dibagi menjadi tiga, yaitu tema estetis, etis, dan religius. Pengertian tema estetis, yakni tema yang berisi keindahan, baik secara fisik maupun etis adalah tema yang berkaitan dengan idealisasi yang ada di masyarakat, seperti kepahlawanan, kejujuran, norma sosial, dan sebagainya. Sementara tema religius merupakan tema yang berhubungan dengan Mencari Inspirasi Ide CeritaIde cerita bisa diperoleh melalui pengalaman pribadi penulis atau orang di sekitarnya, melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar penulis, atau menyadur dari cerita yang sudah ada, seperti novel, cerpen, legenda, cerita rakyat, dan Menentukan Alur CeritaPada tahap ini, kamu akan mulai menyusun kerangka cerita. Ditinjau dari arah gerak cerita, alur dibedakan menjadi tiga, yaitu alur maju, mundur, dan campuran maju-mundur. Secara lebih rinci, ada enam tahap perkembangan alur drama yang dijabarkan seperti di bawah inia. EksposisiTahap eksposis disebut juga sebagai tahap perkenalan. Pada tahap ini, penonton akan berkenalan dengan gambaran cerita dan tokoh drama meskipun hanya KonflikPada tahap ini, para tokoh sudah mulai terlibat dalam permasalahan pokok. Permasalahan pertama inilah yang memulai alur KomplikasiTahap komplikasi adalah tahap ketika permasalahan semakin berkembang dan bertambah KrisisDalam tahap ini, cerita sudah memasuki puncak konflik. Jika dilihat dari sudut pandang penonton, bagian ini merupakan puncak ketegangan sebuah pertunjukan ResolusiResolusi merupakan tahap penyelesaian masalah. Para tokoh mulai menemukan jalan keluar yang KeputusanKeputusan adalah tahap terakhir dari sebuah drama dengan berakhirnya semua Menentukan tokoh dan karakternya penokohanUntuk membuat sebuah drama, kamu tentu membutuhkan tokoh untuk memerankan cerita yang sudah ditulis. Ada dua jenis tokoh yang harus kamu tentukan, yakni protagonis yang merupakan tokoh utama dan antagonis, yaitu orang yang menentang tokoh utama. Selain itu, tentukan juga tokoh pendamping dalam itu, kamu juga perlu menentukan karakter yang khas untuk setiap tokoh. Perbedaan karakter inilah yang memicu adanya konflik dalam berilah nama yang sesuai dengan latar belakang kehidupan sosial tokoh yang kamu ciptakan untuk membedakan antara satu tokoh dan yang Menentukan Latar CeritaPerlu diketahui bahwa latar cerita sangat mendukung jalannya sebuah drama, lho. Latar dalam sebuah drama umumnya meliputi latar waktu, tempat, dan suasana. Penjelasan latar biasanya tercermin pada keterangan yang diberikan dalam naskah atau diselipkan dalam dialog Menentukan Gaya Bahasa yang DigunakanPenggunaan gaya bahasa akan berhubungan dengan pemilihan majas dan warna lokal dalam cerita. Ada kalanya dialog tokoh berisi percakapan yang diselipi majas sehingga membutuhkan penghayatan pentonton untuk itu, gaya bahasa juga bisa menggunakan bahasa daerah tertentu sesuai dengan latar belakang kehidupan Membaca dan merevisi naskah dramaSetelah naskah drama selesai ditulis, sebaiknya kamu membaca kembali dan melakukan revisi. Tujuannya, agar cerita drama bisa ditampilkan lebih baik.
dalam menyusun atau membuat naskah kontemporer aturannya adalah